Apakah Kanker Rahim Dapat Disembuhkan?

Gejala kanker rahim tidak spesifik. Studi terbaru menunjukkan bahwa penderita kanker rahim biasanya mengalami beberapa gejala yang menetap. Klik untuk selengkapnya,,

Video Sistem Reproduksi Wanita

Dalam video berdurasi 7 menit ini dijelaskan mengenai:Pengenalan alat reproduksi wanita, Siklus reproduksi, Proses terjadinya pembuahan, Proses terjadinya kehamilan, dan Proses kelahiran.

Perkembangan Janin dari Minggu ke Minggu

Merupakan tahapan perkembangan janin dari awal kehamilan hingga saarnya kelahiran tiba.

HypnoBirthing, Teknik Melahirkan Minus Rasa Takut

Hypnobirthing merupakan suatu metode yang dikhususkan untuk wanita hamil dengan melakukan relaksasi mendalam, bertujuan untuk mempersiapkan proses kelahiran normal yang lancar,nyaman dengan rasa sakit yang minimum, karena mampu memicu hormon endorphin yang merupakan hormon penghilang sakit alami tubuh.

Makin Disayang Suami Berkat Senam Kegel

Senam Kegel sering juga dikenal sebagai senam seks yang memiliki tujuan untuk memperkuat otot otot dasar panggul yaitu otot pubococcygeal.

Wednesday, November 9, 2011

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

INISIASI Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan ‘penyelamatan kehidupan’, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. “Menyusui satu jam pertama kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat dapat mensosialisasikan dan melaksanakan mendukung suksesnya program tersebut, sehingga diharapkan akan tercapai sumber daya Indonesia yang berkualitas,“ ujar Ibu Negara pada suatu kesempatan.

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini
Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar.
Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai.
Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.

Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
  1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
  2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
  3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
  4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
  5. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
  6. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
  7. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
  8. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnyaoksitosin yang penting karena:
  9. Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
  10. Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
  11. Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.

SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Partus Spontan
"Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.(ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006)."

  1. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan obat kimiawi
  2. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
  3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
  4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
  5. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
  6. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, ( Kausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
  7. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit melekat pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi.
  8. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
  9. RAWAT GABUNG BAYI: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
  10. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.

SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Operasi Caesar

Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar operasi atau dikamar pemulihan.( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006).

  1. Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk DINILAI, dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.
  2. Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu.
  3. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi.
  4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
  5. Biarkan KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALING TIDAK selama SATU JAM, bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, Klaus and Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
  6. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dg MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan WAKTU melekat padadada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi.
  7. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat didadanya dan dipeluk erat oleh ibu.Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap didadanya.
  8. Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih.
  9. RAWAT GABUNG: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Gemelli

Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006).


  1. Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
  2. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
  3. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
  4. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah.
  5. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
  6. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua DITENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu. Letakkan kembali bayi pertama didada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu dan kedua bayinya diselimuti. Bayi – bayi dapat diberi topi.
  7. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, ( Klausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
  8. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU 30 MENIT atau 1 JAM lagi kulit melekat pada kulit
  9. RAWAT GABUNG BAYI :Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng

Anatomi Sistem Muskuloskeletal

TULANG (OSSEOUS)

Tulang tersusun atas sel, serat dan matriks
Jenis sel tulang

  • Osteoblast: membentuk sel baru
  • Osteosit: sel matang
  • Osteoklas: menghancurkan tulang

Jenis jaringan tulang
Tulang kompak: padat
Tulang cancellus: berspon/trabekular

Struktur tulang kompak terdiri sistem Haverst terdiri:

  • Kanal Haverst: mengandung pembuluh darah, saraf dan limfe
  • Lamella: lempeng tulang (sirkular) yang mengelilingi kanal Haverst
  • Lakuna: ruang diantara lamella mengandung osteosit dan saluran limfe
  • Kanalikuli: saluran kecil penghubung lakuna dan kanal sentral


Osteologi
Ilmu yang mempelajari tentang tulang (osteum)
Tulang kanselus
Tulang kompak
Periosteum
Diafisis
Epifisis

Os cranium
Os frontalis
Os nasalis
Os zigomaticum
Os maksilaris
Os mandibularis
Sutura

Os Frontalis
Os Parietalis
Os Oksipitalis
Os Temporalis
Os Zigomatikum
Os Maksilaris
Os Mandibularis

Columna Vertebralis
Vertebrae cervicalis: 7
Vertebrae thorakalis: 12
Vertebrae lumbalis: 5
Vertebrae Sacralis: 5
Vertebrae Cocygis: 4

Apertura Thoraxis
Os Sternum
Manubrium sterni
Corpus sterni
Procesus xiphoideus

Os Costae
Costae verae: asli
Costae spurae: palsu
Costae fluitantes: melayang

Ossa Membri Superior
Os Scapula
Os Clavicula
Os Humerus
Os Radius
Os Ulna
Ossa Carpalia
Ossa Metacarpalia
Ossa digitorum (phalanges)

Ossa Membri Inferior
Os Coxae
Os Ilium
Os Ischium
Os Pubis

Os Femur
Os Tibia
Os Fibula
Os Patella
Ossa Tarsus
Ossa Metatarsus
Ossa digitorum (phalanges)

Regio Capitis
Regio Frontalis
Regio Parietalis
Regio Ocipitalis
Regio Facialis
Regio Orbitalis
Regio Nasalis
Regio Oralis
Regio Bucalis
Regio Mentalis

Regio Thorax
Regio Cervicalis
Regio Pectoralis
Regio Mamaria
Regio Axilaris

Regio Abdominalis
Regio Hypochondrium
Regio Epigastrium
Regio Lumbalis
Regio Umbilicalis
Regio Inguinalis
Regio Hypogastrium

Regio Dorsalis
Regio Dorsalis
Regio Sacralis
Regio Vertebralis
Regio Perinealis
Regio Analis
Regio Urogenetalis

Regiones membri Superior
Regio Deltoid
Regio Brachialis
Fossa Cubitalis
Regio Antebracialis
Regio Carpalis
Regio Manus

Regio Digitus Manus
Digitus Primus/Pollex
Digitus Skundus/Indek
Digitus Tertius/Medius
Digitus Quartus
Digitus Quintus

Regiones Membri Inferior
Regio Glutalis
Regio Coxalis
Regio Femuralis
Regio Genus
Fossa Poplitea
Regio Cruralis
Regio Tarsus
Regio Pes

Regio Digitus pedis
Digitus Primus/Hallux
Digitus Skundus
Digitus Tertius/Medius
Digitus Quartus
Digitus Quintus

ARTIKULATIO
Artikulatio fibrosa
Artikulatio kartilaginosa
Artikulatio sinovial

Macam Sendi
Sendi Bidang: permukaan sendi datar atau hampir datar → artikulatio akromioklavikular
Sendi Hinge: sendi yg menghasilkan gerakan fleksi dan ekstensi → artikulatio cubiti
Sendi Plana: permukaan sendi bentuk plana → artikulatio karpometakarpalis
Sendi Bola dan soket: kapaut salah satu tulang masuk kedalam mangkuk tulang lainya → artikulatio coxae
Sendi Kondiloid: sendi yang memungkinkan gerakan lateral → artikulatio temporomandibulare
Sendi Pivot: sendi yg memungkinkan gerakan rotasi → artikulatio radius ulnaris

Pengertian Trigliserida, LDL dan HDL

Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol dan HDL kolesterol.

Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam plasma dalam 2 bentuk yaitu sebagai klomikron berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak, dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida ini di dalam jaringan diluar hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak), dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL ini kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer itu, sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat.

Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga sering disebut sebagai kolesterol baik.

Trigliserida merupakan lemak-lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya dengan gula dan lemak serta gaya hidup yang senang untuk duduk saja. Tidak diragukan lagi bahwa penambahan trigliserida meningkatkan resiko perkembangan penyakit jantung dan stroke. Terbukti bahwa orang-orang yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung untuk mendapatkan tambahan-tambahan dalam tekanan darah dan resiko tambahan untuk mengembangkan penyakit diabetes.

LDL kolesterol singkatan dari low density lipoprotein cholesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah. Kolesterol LDL adalah kolesterol jahat karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan perkembangan penutupan-penutupan arteri.

HDL kolesterol singkatan dari high density lipoprotein cholesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah, juga dikenal sebagai kolesterol baik. Peranan kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Orang-orang dengan kadar tinggi dari tipe kolesterol ini hanya sebagian yang terlindung dari penyakit jantung. Tentu saja, seseeorang yang mempunyai kadar kolesterol HDL dalam kategori sangat baik masih beresiko terkena penyakit jantung. Sebagian cenderung mempunyai beberapa faktor resiko lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan kebiasaan merokok.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More