Wednesday, August 10, 2011

Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita terdiri dari:

1. Organ Kelamin Luar
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu :
  a. Berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita
  b. Pelindung organ kelamin dalam dari berbagai organisme penyebab infeksi.

Organ Kelamin Luar pada wanita meliputi :
  • Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
  • Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi lubang vagina dan uretra. Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.
  • Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
  • Klitoris;Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka.
  • Perineum;Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
  • Himen (selaput dara) lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.
2. Organ Kelamin Dalam
   Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual). Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. 
   Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum (anus), Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali panjang serviks. Korpus bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding otonya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). 
   Saluran di dalam serviks sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya. Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi,endometrium akan menebal. tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.


Cari Artikel Lainnya Disini,,


Artikel Terkait:

Like dan Berikan Komentar

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More